Umum
Franchise Minuman di Yogyakarta 2025: Strategi Jitu Menyasar Segmen Pasar

1 | Pembuka: Kenapa Pelaku Usaha Mengejar Yogyakarta?
Pertama-tama, mari kita lihat fakta lapangan. Yogyakarta—kota pelajar, kota wisata, sekaligus pusat kreatif—menyerap arus kunjungan 5–6 juta wisatawan per tahun. Selain itu, empat puluh lebih perguruan tinggi aktif memompa populasi mahasiswa yang haus tren kuliner kekinian. Sementara itu, NielsenIQ memproyeksikan sektor minuman siap saji tetap memimpin pertumbuhan barang konsumsi sepanjang 2025 RRI. Karena itu, wajar bila pemain franchise minuman berbondong-bondong datang ke Jogja.
Lebih jauh lagi, Jogja Food & Beverage Expo 2025—digelar 21–24 Mei di Jogja Expo Center—menghadirkan lebih dari 150 brand, termasuk deretan franchise baru Suara Merdeka. Alhasil, momentum ini langsung memanaskan persaingan perebutan lokasi strategis.
2 | Memetakan Segmen Pasar Minuman di Jogja
Agar investasi tepat sasaran, pelaku perlu membedah siapa pembeli ideal. Berikut segmentasi utama dan cara menaklukkannya:
Segmen | Ciri Perilaku | Lokasi Favorit | Taktik Aktivasi |
---|---|---|---|
Mahasiswa | Transaksi impulsif, sensitif harga, senang promo kolaborasi | Sekitar kampus UGM, UNY, UIN, USD | “Tebus Murah After Class”, bundling snack-drink |
Wisatawan Domestik | Mencari konten Instagramable, mencoba rasa lokal | Malioboro, Kotabaru, Prawirotaman | “Limited Jogja Edition” topping gudeg-crumble |
Wisatawan Mancanegara | Eksplorasi rasa otentik, peduli kebersihan | Titik wisata candi & keraton | Story-telling heritage di kemasan |
Pekerja Kantoran | Beli takeaway sebelum/selepas kerja | Kawasan Sleman & Ringroad | Loyalty stamp digital + Mobile order |
Gen Z Penggemar Tren Digital | FOMO, aktif TikTok, suka gimmick AR filter | Kafe kreatif & co-working | Challenge UGC #JogjaSipBoba |
Selanjutnya, sesuaikan brand voice dan varian menu agar setiap segmen merasa “ini minuman gue banget”.
3 | Tren Minuman 2025: Data dan Insight
Kemudian mari kita konfirmasi tren konkret:
-
Kopi Susu Lokal Tetap Prima – Sure Coffee, misalnya, menekan investasi < Rp10 juta, sekaligus menawarkan menu kopi aren kekinian Djatgo.
-
Boba & Chewy Series Stabil – Walaupun hype puncak lewat, permintaan tekstur kenyal bertahan, terutama di kalangan Gen Z.
-
Fungsional & Health-Driven – Smoothie bowl drink, kombucha, hingga herbal cold-pressed berpotensi meroket seiring gaya hidup mindful.
-
Flavor Fusion Nusantara – Teh pandan klepon, kopi rempah pala-cengkeh, cokelat pedas rawit mewarnai booth expo 2025 Tempo.co.
Akibatnya, pemilik franchise wajib mengusung inovasi berkelanjutan supaya konsumen terus kembali.
4 | Daftar Franchise Minuman Populer dan Paket Investasi di Yogyakarta
Berikutnya, mari kita telusuri opsi brand, biaya awal, break-even period, dan USP (unique selling proposition).
Brand | Paket Modal (Rp) | Estimasi BEP | Keunggulan |
---|---|---|---|
Sure Coffee | 8–12 juta | 5–7 bulan | Kopi ready-to-drink + dalgona; booth modular |
Janji Jiwa Xpress | 115 juta | 14–18 bulan | Kopi susu seri Lokal; “Sabtu Gratis Topping” |
Haus! | 30–45 juta | 8–10 bulan | 70+ varian; strong TikTok presence |
Chatime Express | 275 juta | 24–30 bulan | Mesin otomatis; brand global |
Fore Coffee Kiosk | 180 juta | 20–24 bulan | Omni-channel app loyalty |
Kedai Teh Tarik PopTea | 60–80 juta | 9–11 bulan | Teh tarik creamy; konsep grab-and-go |
Choco Crunch Bar | 50–70 juta | 10–12 bulan | Cokelat premium; topping edible gold |
Catatan: angka di atas bersumber dari brosur resmi pameran Jogja Food & Beverage Expo 2025 dan interview vendor.
5 | Cara Memilih Franchise Minuman yang Tepat
Sementara itu, jangan asal pilih hanya karena viral. Gunakan lima filter berikut:
-
Kesesuaian Target – Apakah segmen mahasiswa atau pekerja kantor menyamai USP brand?
-
Validasi Finansial – Hitung rasio food cost : selling price. Pastikan margin kotor > 60 %.
-
Dukungan Manajemen – Tinjau standar pelatihan, supply chain, dan SLA delivery bahan.
-
Legal & Perizinan – Periksa sertifikasi BPOM, P-IRT, dan NIB.
-
Skalabilitas Teknologi – Alih-alih menunggu antrean, integrasikan POS berbasis cloud.
Setelah itu, lakukan FGD kecil dengan calon pelanggan untuk menguji menu.
6 | Strategi Lokasi + Kombinasi Omni-Channel
Di sisi lain, lokasi gemilang tanpa channel digital terasa timpang. Karena itu, kombinasikan:
-
Outlet Fisik Mikro – Booth 3 × 2 m di lobi kampus, food court, atau shelter Trans Jogja.
-
Dark Kitchen – Manfaatkan area kos untuk produksi, lalu push GoFood + GrabFood.
-
Pop-Up Event Trail – Turun langsung di pasar malam, festival musik kampus, hingga Car Free Day.
Kemudian, tanam QR code yang menautkan ke landing page berisi voucher cross-sell.
7 | Marketing Funnel: Awareness → Consideration → Purchase → Advocacy
Transisi mulus antar-tahap meningkatkan CLV (customer lifetime value). Berikut contoh flow:
-
Awareness – Konten “street interview coba menu baru” di TikTok.
-
Consideration – Instagram reel behind-the-barista; highlight bahan lokal.
-
Purchase – Flash sale 1 jam via ShopeeFood tepat jam 15.00.
-
Advocacy – Program “refer-a-friend” berhadiah merch batik-cup eksklusif.
Dengan demikian, Anda menggandakan konversi sambil menekan biaya iklan.
8 | Analisis SWOT Singkat
Strength | Weakness |
---|---|
Brand awareness cepat; resep terstandar | Ketergantungan pasokan pusat |
Harga terjangkau; margin tinggi | Kompetitor berdekatan |
Opportunity | Threat |
---|---|
Jumlah wisatawan naik 10 % yoy | Tren rasa berganti cepat |
Expo & event kuliner rutin | Regulasi PPN 11 % F&B |
Akhirnya, gunakan insight SWOT sebagai kompas mitigasi risiko.
9 | Studi Kasus: “Kopi Gadjah” – Franchise Lokal Tumbuh 3-Digit
Pemilik waralaba Kopi Gadjah membuka gerai pertama di Sagan, Maret 2023. Selanjutnya, ia menggabungkan promo bundling dengan mie ayam setempat; akibatnya, omzet melonjak 120 % dalam tiga bulan. Sementara itu, akun TikTok mereka konsisten mengunggah POV barista sehari-hari. Alhasil, Juni 2024, Kopi Gadjah meraih 420 ribu pengikut. Sekarang, ia mempersiapkan empat gerai satelit di Bantul dan Kulon Progo. Kisah ini menegaskan bahwa diferensiasi lokal plus konten organik efektif memenangi hati pasar Jogja.
10 | Langkah Teknis Mendaftar Franchise
-
Kumpulkan Info PDF Proposal – Mintalah proyeksi ROI, hitungan break-even, blueprint, SOP.
-
Audit Outlet Referensi – Kunjungi minimal dua gerai mitra di kota target.
-
Negosiasi MOU + Franchise Fee – Jangan lupa klausul exit strategy.
-
Uji Laba dalam Worksheet – Simulasi skenario worst-case occupancy 50 %.
-
Registrasi HKI Merek Lokal – Melindungi sub-brand topping unik.
-
Rekrut Tim & Training – Jadwalkan coaching intensif sebelum grand opening.
-
Launch Day – Undang komunitas food vlogger Jogja; live stream di empat platform sekaligus.
Sesudah itu, pantau daily sales via dashboard real-time.
11 | Proyeksi Keuangan: Sample 12 Bulan
Metode | Bulan 1 | Bulan 6 | Bulan 12 |
---|---|---|---|
Penjualan Cup | 3 500 | 5 200 | 6 400 |
Rata-Rata Harga Jual (Rp) | 18 000 | 18 500 | 19 000 |
Pendapatan (Rp) | 63 juta | 96 juta | 121 juta |
COGS 35 % | 22 juta | 34 juta | 42 juta |
Laba Kotor | 41 juta | 62 juta | 79 juta |
Opex & Royalti | 28 juta | 32 juta | 35 juta |
Laba Bersih | 13 juta | 30 juta | 44 juta |
Apabila tren kunjungan wisatawan naik 8 % selama libur semester, pendapatan Q3 berpotensi melonjak di atas proyeksi.
12 | Merangkul Tren F&B Nasional untuk Skalabilitas
Ingin melangkah lebih jauh? Baca panduan komprehensif tren franchise F&B 2025 guna memahami pola investasi makro. Selanjutnya, gali inspirasi bisnis unik dunia agar Anda sanggup menambah gimmick di menu. Apabila Anda berniat cross-selling makanan ringan, pertimbangkan tutorial gabung Warmindo supaya produk minuman Anda semakin komplet.
13 | Checklist Eksekusi Cepat (30 Hari)
Hari | Aksi Spesifik | Outcome |
---|---|---|
1–3 | Survei titik lalu lintas | Pilih 2 lokasi final |
4–6 | Negosiasi sewa + MOU franchise | Draft kontrak |
7–10 | Finalisasi desain booth | Vendor produksi |
11–15 | Training barista & digital team | Skill ready |
16–20 | Serah terima peralatan & stok awal | Beroperasi |
21–23 | Soft opening friends & family | Feedback resep |
24–30 | Grand opening + TikTok LIVE marathon | 1 500 cup terjual |
Begitu timeline berjalan, Anda sudah menapaki jalur profit di bulan kedua.
14 | Penutup: Arahkan Kompas Bisnis ke Jogja, Petik Untung Sekarang!
Singkatnya, Yogyakarta memadukan populasi mahasiswa yang kritis rasa, wisatawan yang royal berbagi konten, serta infrastruktur event kuliner yang makin padat. Karena itu, franchise minuman di Yogyakarta muncul sebagai arena paling seksi untuk scale-up. Selagi kompetitor masih menimbang, segera pilih brand yang selaras segmen, kuasai marketing funnel, dan jalankan eksekusi agresif. Akhirnya, Anda akan memanen loyalitas konsumen sekaligus profit berkelanjutan.
Ayo wujudkan outlet pertama Anda dan rasakan sendiri bagaimana Kota Gudeg menggandakan omzet bisnis minuman dalam hitungan bulan!
Umum
Cara Berdagang untuk Pemula Strategi Sukses Khusus Ibu-Ibu

Memulai usaha dagang memang bisa terasa menantang, namun dengan strategi yang tepat, ibu-ibu bisa menjalankannya secara konsisten.
Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberi panduan lengkap bagi ibu-ibu yang ingin berdagang dari rumah. Selain itu, dengan menggunakan kata transisi secara konsisten, informasi akan tersampaikan secara lebih mengalir.
1. Mengapa Dagang Cocok untuk Ibu-Ibu?
Pertama-tama, mari kita bahas alasan mengapa dagang sangat cocok bagi ibu-ibu. Sebagai contoh, ibu-ibu memiliki fleksibilitas waktu yang lebih tinggi. Selanjutnya, ibu-ibu biasanya sudah memahami kebutuhan rumah tangga, sehingga bisa menentukan produk yang tepat untuk dijual. Di samping itu, berdagang bisa menjadi solusi tambahan pemasukan.
2. Menentukan Produk yang Tepat
Setelah memahami potensi berdagang, langkah selanjutnya adalah menentukan produk yang akan dijual. Misalnya, ibu-ibu dapat memilih produk makanan ringan, minuman herbal, atau baju anak. Selain itu, pastikan produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, lakukan riset kecil-kecilan di lingkungan sekitar.
3. Memulai dari Lingkungan Terdekat
Selanjutnya, memulai usaha dari lingkungan terdekat sangat disarankan. Sebagai ilustrasi, tawarkan produk kepada tetangga, teman arisan, atau komunitas sekolah anak. Karena jaringan sosial ibu-ibu cukup luas, peluang untuk mendapatkan pelanggan pertama akan lebih besar. Di samping itu, testimoni dari orang terdekat dapat meningkatkan kepercayaan calon pembeli lainnya.
4. Menentukan Harga Jual yang Wajar
Berikutnya, tentukan harga jual yang wajar. Agar tetap kompetitif, ibu-ibu perlu menghitung modal, biaya tambahan, dan keuntungan. Selain itu, bandingkan harga dengan pesaing. Dengan begitu, pelanggan akan merasa harga yang ditawarkan cukup adil.
5. Memanfaatkan Media Sosial
Untuk menjangkau lebih banyak pembeli, gunakan media sosial. Karena Instagram dan WhatsApp sangat populer di kalangan ibu-ibu, maka mulailah dari dua platform tersebut. Selain itu, unggah foto produk dengan pencahayaan yang baik. Kemudian, tambahkan caption yang informatif dan persuasif.
6. Bergabung dengan Komunitas Bisnis Ibu-Ibu
Agar semangat terus terjaga, ibu-ibu bisa bergabung dengan komunitas bisnis. Dengan demikian, akan lebih mudah bertukar pengalaman dan ide. Di sisi lain, banyak komunitas yang secara rutin mengadakan pelatihan dan webinar. Oleh karena itu, ikut serta dalam kegiatan tersebut bisa memperluas wawasan bisnis.
7. Mengelola Waktu dengan Efektif
Meskipun sibuk mengurus keluarga, ibu-ibu tetap bisa menyisihkan waktu untuk berdagang. Sebagai solusi, buat jadwal harian yang fleksibel. Selanjutnya, libatkan anggota keluarga untuk membantu produksi atau pengemasan. Di samping itu, manfaatkan waktu senggang anak untuk menyelesaikan tugas-tugas usaha.
8. Strategi Promosi Sederhana
Agar penjualan meningkat, buatlah promosi secara rutin. Misalnya, berikan potongan harga untuk pembelian kedua. Selain itu, ibu-ibu juga bisa menawarkan bonus kecil sebagai bentuk apresiasi. Karena itu, pelanggan akan merasa dihargai dan berpeluang menjadi pelanggan tetap.
9. Menjaga Kualitas Produk
Selain promosi, kualitas produk juga harus dijaga. Untuk itu, gunakan bahan berkualitas dan perhatikan kebersihan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa puas. Selain itu, mereka kemungkinan besar akan merekomendasikan produk kepada orang lain.
10. Evaluasi Rutin dan Perencanaan
Akhirnya, lakukan evaluasi secara rutin. Sebagai contoh, catat jumlah penjualan setiap minggu. Selanjutnya, analisis produk mana yang paling laris. Berdasarkan data tersebut, ibu-ibu bisa membuat rencana pengembangan usaha. Karena evaluasi penting, jangan sampai melewatkannya.
11. Peluang Kemitraan dan Franchise
Selain berdagang sendiri, ibu-ibu juga bisa mempertimbangkan peluang kemitraan. Salah satu contohnya adalah franchise frozen food. Dengan cara ini, ibu-ibu tidak perlu merintis dari nol. Sebaliknya, sistem usaha sudah tersedia, termasuk bahan baku dan pelatihan. Karena itu, usaha bisa berjalan lebih cepat.
12. Inspirasi dari Tren Bisnis Unik
Bagi ibu-ibu yang ingin tampil beda, cobalah melihat tren bisnis unik. Misalnya, produk ramah lingkungan atau kerajinan tangan bisa menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, tren ini biasanya menyasar pasar yang spesifik. Oleh karena itu, peluang untuk sukses lebih besar.
13. Penutup: Semangat Ibu-Ibu Berdagang
Sebagai penutup, ingatlah bahwa berdagang adalah proses belajar. Karena itu, nikmati setiap langkahnya. Meskipun ada tantangan, jangan menyerah. Justru dari tantangan itulah ibu-ibu bisa tumbuh. Untuk inspirasi lebih lanjut, kunjungi bisnisnaikkelas.id.
Dengan menggunakan kata transisi secara konsisten, artikel ini bertujuan memudahkan pemahaman sekaligus memberikan panduan yang mengalir. Semoga ibu-ibu bisa memulai usaha dagang dengan percaya diri dan penuh semangat!