Umum
Franchise Bakso yang Terkenal di Indonesia: Peluang, Keunggulan, dan Rekomendasi Terbaik

Bisnis kuliner di Indonesia tidak pernah sepi peminat, terlebih yang berkaitan dengan makanan khas seperti bakso.
Popularitas bakso membuat banyak pelaku usaha tergiur membuka bisnis franchise bakso. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai franchise bakso yang terkenal di Indonesia, mengapa bisnis ini sangat potensial, dan bagaimana Anda bisa memulainya dengan strategi yang tepat.
Mengapa Memilih Franchise Bakso?
Franchise bakso memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan membuka usaha sendiri dari nol. Di antaranya:
-
Brand recognition: Dengan memilih merek yang sudah terkenal, Anda tidak perlu memulai promosi dari awal.
-
Dukungan operasional: Pemilik waralaba biasanya menyediakan pelatihan, SOP, dan pasokan bahan baku.
-
Peluang keuntungan cepat: Karena sudah memiliki basis pelanggan, franchise bisa cepat balik modal.
Pertumbuhan Industri Kuliner Berbasis Franchise
Pertumbuhan bisnis franchise di bidang kuliner sangat pesat, terutama pasca pandemi di mana masyarakat kembali aktif mencari makanan di luar rumah. Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia, subsektor makanan seperti bakso, mie ayam, dan ayam goreng masih mendominasi pilihan mitra usaha. Baca juga: Franchise Mie Ayam, Peluang Bisnis Menggiurkan di Tahun 2025
Karakteristik Franchise Bakso yang Terkenal
Franchise bakso yang terkenal di Indonesia biasanya memiliki ciri sebagai berikut:
-
Cita rasa khas dan konsisten
-
Kemasan menarik dan modern
-
Sudah memiliki banyak cabang
-
Harga terjangkau untuk semua kalangan
-
Menyediakan variasi menu (bakso urat, bakso keju, bakso lava, dll)
Beberapa Merek Franchise Bakso Populer
Berikut adalah daftar franchise bakso terkenal yang bisa Anda pertimbangkan:
Merek Franchise | Estimasi Modal Awal | Jumlah Cabang | Keunggulan |
---|---|---|---|
Bakso Kota Cak Man | Rp 50 – 100 juta | 100+ | Brand kuat, sistem operasional baik |
Bakso Boedjangan | Rp 150 – 300 juta | 120+ | Konsep kekinian, menu variatif |
Bakso President | Rp 80 – 200 juta | 80+ | Cita rasa legendaris |
Bakso Lapangan Tembak | Rp 200 – 500 juta | 150+ | Segmentasi luas, lokasi strategis |
Bakso Gibran | Rp 50 – 150 juta | 50+ | Harga terjangkau, konsep UMKM |
Faktor yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Franchise Bakso
-
Modal Awal dan Royalti: Pastikan Anda memahami semua biaya di awal dan sistem pembagian keuntungan.
-
Lokasi Usaha: Pilih tempat yang strategis, seperti dekat kampus, sekolah, atau kawasan perkantoran.
-
Dukungan dari Franchisor: Semakin lengkap SOP dan pelatihannya, semakin mudah Anda menjalankan bisnis.
-
Inovasi Menu: Franchise yang kreatif dengan menu baru lebih tahan terhadap persaingan.
Studi Kasus: Franchise Bakso yang Sukses
1. Bakso Boedjangan
Bakso Boedjangan menjadi contoh sukses dalam menjalankan franchise bakso modern. Dengan mengusung konsep bakso premium dan penyajian kekinian, mereka berhasil menarik konsumen anak muda. Menu seperti Bakso Urat Keju, Bakso Pedas Maut, dan Bakso Mozarella menjadi favorit.
“Kami menyasar pasar muda, urban, dan pecinta makanan unik. Kunci sukses kami ada pada inovasi terus-menerus.” – CEO Bakso Boedjangan.
2. Bakso Kota Cak Man
Franchise asal Malang ini sudah melebarkan sayapnya ke berbagai kota di Indonesia. Mereka mempertahankan cita rasa asli, pelayanan cepat, dan branding yang kuat.
Menggunakan Jasa Digital Marketing untuk Mendongkrak Penjualan
Agar penjualan lebih maksimal, penting bagi pemilik franchise untuk memanfaatkan digital marketing. Strategi ini bisa mencakup SEO, media sosial, hingga jasa buzzer.
👉 Baca juga: Jasa Buzzer Review Google Bisnis – Meningkatkan Reputasi dan Kepercayaan Pelanggan
Tips Sukses Menjalankan Franchise Bakso
-
Ikuti SOP dari franchisor
-
Aktif dalam promosi lokal
-
Gunakan sistem kasir modern (POS)
-
Kelola bahan baku dengan baik
-
Perhatikan kualitas pelayanan pelanggan
Perbandingan dengan Franchise Kuliner Lain
Sebelum memilih, Anda juga bisa membandingkan franchise bakso dengan jenis kuliner lain, seperti steak atau mie ayam. Masing-masing punya karakteristik dan target pasar yang berbeda.
👉 Simak juga: Rekomendasi Franchise Restoran Steak di Indonesia
Jenis Franchise | Target Pasar | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Bakso | Semua kalangan | Menu familiar, mudah diolah | Persaingan ketat |
Mie Ayam | Kalangan muda | Harga ekonomis, cepat saji | Variasi terbatas |
Steak | Kalangan menengah | Margin tinggi, konsep premium | Modal lebih besar |
Potensi Pasar Franchise Bakso di Tahun 2025
Tahun 2025 diprediksi sebagai tahun bangkitnya UMKM kuliner. Dengan dukungan pemerintah, tren digitalisasi, dan kebiasaan masyarakat yang semakin nyaman dengan makanan siap saji, franchise bakso akan semakin berkembang.
Tren yang Muncul:
-
Penggunaan aplikasi pesan antar seperti GoFood dan ShopeeFood
-
Franchise berbasis cloud kitchen
-
Penambahan menu healthy bakso (non-MSG, rendah lemak)
Langkah Memulai Franchise Bakso
-
Riset dan Pilih Franchise
-
Siapkan Modal
-
Konsultasi dengan Franchisor
-
Tandatangani Kontrak
-
Ikuti Pelatihan
-
Buka Gerai
-
Promosikan Secara Aktif
Kesimpulan
Franchise bakso adalah pilihan usaha yang menjanjikan di Indonesia. Dengan popularitas bakso yang tidak pernah pudar, serta banyaknya merek yang telah terbukti sukses, Anda punya banyak opsi untuk memulai. Pastikan memilih franchise yang sesuai dengan modal, lokasi, dan gaya pengelolaan Anda.
🔗 Jangan lupa juga untuk memperkuat strategi bisnis Anda dengan membaca artikel-artikel bermanfaat lainnya dari BisnisNaikKelas.id, seperti:
-
Jasa Buzzer Review Google Bisnis – Meningkatkan Reputasi dan Kepercayaan Pelanggan
-
Franchise Mie Ayam – Peluang Bisnis Menggiurkan di Tahun 2025
Umum
Cara Berdagang untuk Pemula Strategi Sukses Khusus Ibu-Ibu

Memulai usaha dagang memang bisa terasa menantang, namun dengan strategi yang tepat, ibu-ibu bisa menjalankannya secara konsisten.
Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberi panduan lengkap bagi ibu-ibu yang ingin berdagang dari rumah. Selain itu, dengan menggunakan kata transisi secara konsisten, informasi akan tersampaikan secara lebih mengalir.
1. Mengapa Dagang Cocok untuk Ibu-Ibu?
Pertama-tama, mari kita bahas alasan mengapa dagang sangat cocok bagi ibu-ibu. Sebagai contoh, ibu-ibu memiliki fleksibilitas waktu yang lebih tinggi. Selanjutnya, ibu-ibu biasanya sudah memahami kebutuhan rumah tangga, sehingga bisa menentukan produk yang tepat untuk dijual. Di samping itu, berdagang bisa menjadi solusi tambahan pemasukan.
2. Menentukan Produk yang Tepat
Setelah memahami potensi berdagang, langkah selanjutnya adalah menentukan produk yang akan dijual. Misalnya, ibu-ibu dapat memilih produk makanan ringan, minuman herbal, atau baju anak. Selain itu, pastikan produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, lakukan riset kecil-kecilan di lingkungan sekitar.
3. Memulai dari Lingkungan Terdekat
Selanjutnya, memulai usaha dari lingkungan terdekat sangat disarankan. Sebagai ilustrasi, tawarkan produk kepada tetangga, teman arisan, atau komunitas sekolah anak. Karena jaringan sosial ibu-ibu cukup luas, peluang untuk mendapatkan pelanggan pertama akan lebih besar. Di samping itu, testimoni dari orang terdekat dapat meningkatkan kepercayaan calon pembeli lainnya.
4. Menentukan Harga Jual yang Wajar
Berikutnya, tentukan harga jual yang wajar. Agar tetap kompetitif, ibu-ibu perlu menghitung modal, biaya tambahan, dan keuntungan. Selain itu, bandingkan harga dengan pesaing. Dengan begitu, pelanggan akan merasa harga yang ditawarkan cukup adil.
5. Memanfaatkan Media Sosial
Untuk menjangkau lebih banyak pembeli, gunakan media sosial. Karena Instagram dan WhatsApp sangat populer di kalangan ibu-ibu, maka mulailah dari dua platform tersebut. Selain itu, unggah foto produk dengan pencahayaan yang baik. Kemudian, tambahkan caption yang informatif dan persuasif.
6. Bergabung dengan Komunitas Bisnis Ibu-Ibu
Agar semangat terus terjaga, ibu-ibu bisa bergabung dengan komunitas bisnis. Dengan demikian, akan lebih mudah bertukar pengalaman dan ide. Di sisi lain, banyak komunitas yang secara rutin mengadakan pelatihan dan webinar. Oleh karena itu, ikut serta dalam kegiatan tersebut bisa memperluas wawasan bisnis.
7. Mengelola Waktu dengan Efektif
Meskipun sibuk mengurus keluarga, ibu-ibu tetap bisa menyisihkan waktu untuk berdagang. Sebagai solusi, buat jadwal harian yang fleksibel. Selanjutnya, libatkan anggota keluarga untuk membantu produksi atau pengemasan. Di samping itu, manfaatkan waktu senggang anak untuk menyelesaikan tugas-tugas usaha.
8. Strategi Promosi Sederhana
Agar penjualan meningkat, buatlah promosi secara rutin. Misalnya, berikan potongan harga untuk pembelian kedua. Selain itu, ibu-ibu juga bisa menawarkan bonus kecil sebagai bentuk apresiasi. Karena itu, pelanggan akan merasa dihargai dan berpeluang menjadi pelanggan tetap.
9. Menjaga Kualitas Produk
Selain promosi, kualitas produk juga harus dijaga. Untuk itu, gunakan bahan berkualitas dan perhatikan kebersihan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa puas. Selain itu, mereka kemungkinan besar akan merekomendasikan produk kepada orang lain.
10. Evaluasi Rutin dan Perencanaan
Akhirnya, lakukan evaluasi secara rutin. Sebagai contoh, catat jumlah penjualan setiap minggu. Selanjutnya, analisis produk mana yang paling laris. Berdasarkan data tersebut, ibu-ibu bisa membuat rencana pengembangan usaha. Karena evaluasi penting, jangan sampai melewatkannya.
11. Peluang Kemitraan dan Franchise
Selain berdagang sendiri, ibu-ibu juga bisa mempertimbangkan peluang kemitraan. Salah satu contohnya adalah franchise frozen food. Dengan cara ini, ibu-ibu tidak perlu merintis dari nol. Sebaliknya, sistem usaha sudah tersedia, termasuk bahan baku dan pelatihan. Karena itu, usaha bisa berjalan lebih cepat.
12. Inspirasi dari Tren Bisnis Unik
Bagi ibu-ibu yang ingin tampil beda, cobalah melihat tren bisnis unik. Misalnya, produk ramah lingkungan atau kerajinan tangan bisa menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, tren ini biasanya menyasar pasar yang spesifik. Oleh karena itu, peluang untuk sukses lebih besar.
13. Penutup: Semangat Ibu-Ibu Berdagang
Sebagai penutup, ingatlah bahwa berdagang adalah proses belajar. Karena itu, nikmati setiap langkahnya. Meskipun ada tantangan, jangan menyerah. Justru dari tantangan itulah ibu-ibu bisa tumbuh. Untuk inspirasi lebih lanjut, kunjungi bisnisnaikkelas.id.
Dengan menggunakan kata transisi secara konsisten, artikel ini bertujuan memudahkan pemahaman sekaligus memberikan panduan yang mengalir. Semoga ibu-ibu bisa memulai usaha dagang dengan percaya diri dan penuh semangat!