Umum
Definisi Wirausaha adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Peluang Bisnis

Definisi wirausaha adalah seseorang atau individu yang menjalankan usaha atau bisnis dengan mengelola risiko,
mengembangkan inovasi, dan menciptakan peluang baru untuk mencapai keuntungan. Wirausaha dapat berasal dari berbagai bidang industri, mulai dari bisnis kecil hingga perusahaan besar.
Secara etimologi, kata “wirausaha” berasal dari bahasa Sanskerta, yakni “wira” yang berarti berani atau tangguh, dan “usaha” yang berarti kegiatan atau pekerjaan. Dengan demikian, seorang wirausahawan adalah individu yang berani mengambil risiko dalam menjalankan suatu usaha.
Menurut para ahli, wirausaha memiliki definisi yang beragam. Misalnya, Joseph Schumpeter menyatakan bahwa wirausaha adalah inovator yang menciptakan perubahan dengan memperkenalkan produk baru, metode produksi, atau pasar baru. Sedangkan Peter Drucker menekankan bahwa wirausaha adalah individu yang melihat peluang di tengah perubahan dan memanfaatkannya.
Karakteristik Seorang Wirausahawan
Menjadi seorang wirausahawan bukan hanya tentang memiliki modal, tetapi juga tentang memiliki karakteristik tertentu yang mendukung kesuksesan dalam dunia bisnis. Berikut adalah beberapa karakteristik utama seorang wirausahawan:
1. Berani Mengambil Risiko
Wirausahawan harus siap menghadapi ketidakpastian dan risiko dalam menjalankan bisnis. Risiko ini bisa berupa kerugian finansial, persaingan bisnis, atau bahkan kegagalan usaha.
2. Kreatif dan Inovatif
Inovasi adalah kunci utama dalam dunia wirausaha. Wirausahawan yang sukses selalu mencari cara baru untuk memperbaiki produk, layanan, atau proses bisnis mereka agar lebih efisien dan menarik bagi konsumen.
3. Berorientasi pada Peluang
Seorang wirausahawan selalu mencari peluang bisnis yang menjanjikan dan memiliki prospek keuntungan yang baik. Mereka peka terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.
4. Gigih dan Pantang Menyerah
Dunia bisnis penuh dengan tantangan dan rintangan. Wirausahawan harus memiliki semangat juang tinggi dan tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
5. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus mampu memimpin dan mengelola tim dengan baik. Mereka juga harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan strategis untuk keberlangsungan bisnis.
6. Memiliki Kemampuan Manajerial
Kemampuan dalam mengatur sumber daya, baik manusia, keuangan, maupun operasional, menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha secara efisien dan efektif.
Jenis-jenis Wirausaha
Dalam dunia bisnis, wirausaha dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bidang usahanya, antara lain:
1. Wirausaha Berdasarkan Skala Usaha
- Wirausaha Mikro: Usaha kecil dengan modal terbatas, seperti warung makan, toko kelontong, atau usaha rumahan.
- Wirausaha Kecil: Usaha yang lebih besar dibandingkan mikro, seperti restoran kecil atau usaha produksi skala kecil.
- Wirausaha Menengah: Usaha dengan skala produksi yang lebih besar dan memiliki lebih banyak tenaga kerja.
- Wirausaha Besar: Perusahaan besar dengan modal dan tenaga kerja yang banyak.
2. Wirausaha Berdasarkan Jenis Produk
- Wirausaha Jasa: Usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti salon, bengkel, atau konsultan bisnis.
- Wirausaha Perdagangan: Bisnis yang fokus pada jual beli produk, seperti toko ritel dan grosir.
- Wirausaha Manufaktur: Usaha yang bergerak di bidang produksi barang, seperti industri makanan atau tekstil.
- Wirausaha Digital: Bisnis berbasis teknologi, seperti e-commerce, aplikasi, dan startup digital.
Peluang Bisnis bagi Wirausahawan
Banyak peluang bisnis yang bisa dijalankan oleh seorang wirausahawan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Bisnis Waralaba (Franchise)
Waralaba adalah model bisnis di mana seseorang membeli hak untuk menggunakan merek dan sistem bisnis dari perusahaan yang sudah mapan. Keuntungan dari bisnis ini adalah sudah memiliki pasar yang jelas dan sistem yang terbukti berhasil. Jika Anda tertarik dengan peluang bisnis waralaba, Anda bisa membaca lebih lanjut tentang strategi sukses menjalankan franchise F&B di tahun 2025.
2. Bisnis Makanan dan Minuman
Industri kuliner selalu berkembang dan memiliki pasar yang luas. Salah satu contoh peluang bisnis yang menggiurkan adalah waralaba makanan seperti waralaba pisang goreng Pontianak.
3. Bisnis Online dan Digital Marketing
Di era digital saat ini, bisnis online semakin berkembang. Wirausahawan dapat memanfaatkan platform e-commerce, media sosial, dan digital marketing untuk memperluas jangkauan bisnis mereka.
4. Bisnis Fashion dan Aksesoris
Industri fashion terus berkembang dengan tren yang selalu berubah. Bisnis ini bisa dilakukan dengan memproduksi sendiri atau menjual produk dari supplier.
5. Bisnis Properti
Bisnis properti seperti jual beli rumah, kontrakan, atau kos-kosan merupakan peluang usaha yang menjanjikan karena permintaan akan tempat tinggal selalu ada.
Strategi Sukses Menjadi Wirausahawan
Agar sukses dalam dunia wirausaha, ada beberapa strategi yang perlu diterapkan:
1. Riset Pasar dan Analisis Persaingan
Sebelum memulai bisnis, penting untuk melakukan riset pasar guna memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Analisis persaingan juga diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis yang sudah ada.
2. Menyusun Rencana Bisnis
Rencana bisnis yang baik akan membantu dalam menentukan tujuan bisnis, strategi pemasaran, serta perencanaan keuangan yang matang.
3. Mengelola Keuangan dengan Baik
Manajemen keuangan yang baik akan membantu keberlangsungan bisnis. Pastikan untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapi dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
4. Memanfaatkan Teknologi Digital
Saat ini, teknologi digital dapat membantu wirausahawan dalam mengembangkan bisnis, mulai dari pemasaran online, manajemen inventaris, hingga analisis data pelanggan.
5. Membangun Jaringan dan Relasi
Jaringan bisnis yang luas akan membantu dalam mendapatkan peluang baru, baik dalam hal pemasaran, kemitraan, maupun pengembangan usaha.
Kesimpulan
Definisi wirausaha adalah seseorang yang berani mengambil risiko dalam menjalankan bisnis untuk menciptakan peluang dan keuntungan. Untuk menjadi seorang wirausahawan sukses, diperlukan karakteristik seperti inovatif, gigih, berorientasi pada peluang, serta memiliki keterampilan manajerial.
Peluang bisnis bagi wirausahawan sangat beragam, mulai dari bisnis waralaba, kuliner, digital, hingga properti. Jika Anda tertarik dengan dunia waralaba, Anda bisa mengeksplorasi berbagai peluang melalui franchise bisnis yang ada.
Dengan strategi yang tepat, wirausahawan dapat menghadapi tantangan bisnis dan mencapai kesuksesan yang diharapkan. Jadi, apakah Anda siap menjadi wirausahawan sukses?
Umum
Digitalisasi UMKM: Strategi Jitu Menembus Pasar Franchise dengan Efektif

Digitalisasi UMKM telah menjadi kata kunci penting dalam dunia bisnis modern.
Di tengah era teknologi yang terus berkembang, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk beradaptasi. Tanpa transformasi digital, UMKM bisa tertinggal jauh dari kompetitor yang lebih dahulu memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, pelaku usaha wajib segera menyusun strategi digitalisasi yang terarah dan berkelanjutan.
Mengapa Digitalisasi Penting untuk UMKM?
Pertama-tama, digitalisasi memberikan efisiensi operasional. UMKM dapat memanfaatkan aplikasi akuntansi, manajemen stok, hingga platform penjualan online. Dengan demikian, produktivitas meningkat dan biaya operasional dapat ditekan. Lebih jauh lagi, digitalisasi memperluas jangkauan pasar. Lewat platform digital, UMKM bisa menjangkau konsumen di luar kota bahkan luar negeri.
Selain itu, digitalisasi memperkuat brand awareness. UMKM dapat membangun identitas merek melalui media sosial, website, dan kampanye digital. Karena itu, pelanggan lebih mudah mengenali produk atau layanan yang ditawarkan.
Menghubungkan Digitalisasi UMKM dengan Bisnis Franchise
Dalam dunia franchise, konsistensi operasional dan brand menjadi dua elemen penting. Maka dari itu, digitalisasi UMKM sangat relevan. Melalui sistem digital, pemilik usaha franchise dapat memastikan semua cabang menjalankan SOP yang sama. Bahkan, sistem kasir digital hingga aplikasi CRM (Customer Relationship Management) dapat diterapkan secara terpusat.
Selanjutnya, digitalisasi mempercepat ekspansi. Dengan kehadiran di berbagai platform digital, UMKM yang ingin menjadi franchise lebih mudah menarik minat calon mitra. Mereka bisa menunjukkan rekam jejak performa usaha melalui data digital yang transparan.
Segmentasi Target Market dalam Dunia Franchise
Setiap bisnis franchise memiliki target market yang berbeda. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu memahami siapa konsumen utamanya. Dengan bantuan data digital, proses segmentasi pasar menjadi lebih akurat. Misalnya, UMKM dapat memetakan perilaku konsumen berdasarkan data transaksi atau interaksi media sosial.
Setelah memahami target market, pelaku usaha bisa menyusun konten pemasaran yang tepat sasaran. Gunakan email marketing, iklan tertarget, dan SEO untuk menjangkau audiens secara lebih efektif. Strategi ini terbukti mampu meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.
Contoh Implementasi: Franchise Parfum Refill
Salah satu contoh sukses integrasi digitalisasi dan franchise adalah usaha franchise parfum refill. Pelaku usaha ini memanfaatkan media sosial untuk promosi, e-commerce untuk penjualan, serta sistem point of sales berbasis cloud untuk mencatat transaksi. Akibatnya, proses operasional menjadi lebih efisien dan pengalaman pelanggan meningkat.
Manfaat Digitalisasi untuk Calon Franchisee
Digitalisasi tidak hanya menguntungkan pemilik franchise, tetapi juga calon mitra. Dengan sistem yang sudah terdigitalisasi, franchisee baru dapat langsung menjalankan usaha tanpa perlu membangun sistem dari nol. Mereka juga mendapat akses ke pelatihan online, panduan operasional digital, dan dukungan teknis secara real-time.
Lebih dari itu, digitalisasi membuka peluang untuk mengukur kinerja bisnis secara rutin. Setiap transaksi tercatat, setiap aktivitas terekam, sehingga keputusan bisnis bisa diambil secara data-driven.
Strategi Digitalisasi UMKM yang Efektif
Pertama, tetapkan tujuan digitalisasi. Apakah ingin meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau memperkuat brand? Kemudian, pilih platform digital yang sesuai. Bila target market aktif di Instagram, fokuslah pada konten visual yang menarik. Bila target lebih profesional, pertimbangkan penggunaan LinkedIn.
Selanjutnya, bangun website profesional. Website menjadi pusat informasi bisnis dan meningkatkan kredibilitas. Tambahkan fitur SEO, katalog produk, serta tombol CTA (Call to Action) yang mengarahkan ke pembelian.
Jangan lupa manfaatkan digital payment. Gunakan metode pembayaran yang fleksibel seperti QRIS, e-wallet, dan transfer bank. Pelanggan lebih nyaman dan transaksi lebih cepat.
Kolaborasi dan Ekspansi dengan Mitra Digital
UMKM tidak harus bertransformasi sendiri. Cari mitra teknologi seperti agensi digital marketing, platform e-commerce, atau penyedia software kasir. Kolaborasi ini mempercepat digitalisasi tanpa membebani sumber daya internal.
Kemudian, buka peluang ekspansi lewat model franchise. Digitalisasi memudahkan duplikasi model bisnis ke berbagai lokasi. UMKM yang sukses secara lokal bisa menjelma menjadi brand nasional bahkan internasional.
Tren Bisnis Digital dan Unik
Mengikuti tren juga penting. Saat ini, banyak tren bisnis unik di dunia yang menggabungkan konsep digital dan kreativitas. UMKM harus jeli melihat peluang ini. Misalnya, bisnis makanan dengan sistem pre-order digital atau layanan kecantikan on-demand melalui aplikasi.
Mengadopsi tren bukan berarti ikut-ikutan tanpa arah. Justru, UMKM perlu mengadaptasi tren sesuai karakteristik pasar lokal. Gunakan data digital untuk memvalidasi ide sebelum dieksekusi.
Meningkatkan Daya Saing Melalui Pelatihan Digital
Investasi dalam pelatihan digital menjadi krusial. Pemilik UMKM harus melek teknologi dan paham cara kerja platform digital. Ikuti pelatihan SEO, manajemen media sosial, dan penggunaan aplikasi kasir.
Selain itu, libatkan tim. Bentuk budaya digital di dalam organisasi. Dorong semua karyawan untuk menggunakan teknologi dalam kegiatan harian. Dengan begitu, transformasi digital menjadi bagian dari DNA bisnis.
Studi Kasus: Franchise Mie Ayam Digital
Contoh lain integrasi digitalisasi UMKM dan franchise adalah franchise mie ayam. Bisnis ini sukses karena menerapkan sistem pemesanan online, promosi lewat TikTok, serta pencatatan omzet otomatis. Alhasil, proses bisnis berjalan lancar dan mitra franchise mudah berkembang.
Masa Depan UMKM Digital dan Franchise
Di masa depan, digitalisasi akan menjadi standar, bukan lagi pilihan. UMKM yang ingin tumbuh dan bertahan harus bergerak cepat. Terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan model franchise. Digitalisasi bukan hanya alat bantu, tetapi menjadi fondasi utama ekspansi bisnis.
Dengan ekosistem digital yang kuat, UMKM dapat menciptakan bisnis yang skalabel, tahan banting, dan adaptif terhadap perubahan. Karena itu, segera mulai perjalanan digitalisasi dan siapkan usaha menuju level yang lebih tinggi.
Penutup
Digitalisasi UMKM memberikan jalan terang menuju bisnis yang lebih efisien dan kompetitif. Khususnya bagi pelaku franchise, digitalisasi menjadi jembatan untuk ekspansi cepat dan konsisten. Jangan ragu bertransformasi sekarang. Karena semakin cepat UMKM mengadopsi digital, semakin besar peluang sukses di masa depan.
Umum
Teknologi untuk Bisnis Kecil: Solusi Cerdas untuk Menumbuhkan Franchise Anda

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi bukan lagi pilihan—melainkan kebutuhan.
,
Terutama bagi pemilik bisnis kecil, termasuk pelaku usaha franchise, teknologi menawarkan berbagai keuntungan yang tak dapat diabaikan. Oleh karena itu, memahami, mengadopsi, dan memanfaatkan teknologi untuk bisnis kecil menjadi langkah strategis yang harus Anda ambil sekarang juga.
Mengapa Teknologi Sangat Penting untuk Bisnis Kecil?
Pertama-tama, teknologi membantu Anda meningkatkan efisiensi operasional. Dengan sistem manajemen berbasis cloud, Anda bisa memantau performa bisnis secara real-time, kapan pun dan di mana pun. Selanjutnya, teknologi mempermudah komunikasi antar cabang dan karyawan. Bahkan, teknologi memungkinkan Anda memperluas jangkauan pasar dengan biaya yang lebih rendah melalui pemasaran digital.
Mengintegrasikan Teknologi dalam Model Franchise
Bisnis franchise, baik itu makanan, minuman, hingga parfum refill, sangat bergantung pada standar operasional yang konsisten. Maka dari itu, teknologi bisa menjadi alat bantu utama untuk menjaga konsistensi tersebut. Misalnya, software POS (Point of Sale) modern dapat mengintegrasikan laporan penjualan dari berbagai cabang secara otomatis. Hasilnya, Anda bisa mengambil keputusan bisnis dengan lebih cepat dan tepat.
Untuk melihat bagaimana teknologi mendukung bisnis franchise di bidang parfum, Anda bisa membaca artikel berikut tentang usaha franchise parfum refill.
Solusi Teknologi yang Tepat untuk Bisnis Kecil
Berikut ini beberapa solusi teknologi yang wajib Anda pertimbangkan jika ingin mengembangkan bisnis franchise:
- Software Manajemen Inventaris Dengan software ini, Anda dapat mengatur stok secara otomatis. Sehingga, risiko kehabisan atau kelebihan barang bisa diminimalkan.
- Sistem Akuntansi Digital Alih-alih mencatat transaksi secara manual, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi seperti Jurnal atau Accurate. Dengan begitu, Anda dapat menghemat waktu dan menghindari kesalahan.
- Pemasaran Digital Terintegrasi Menggunakan tools seperti Google Ads, Meta Ads, atau email marketing automation akan membantu Anda menjangkau calon pelanggan dengan lebih efisien.
- Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) CRM sangat berguna untuk mengelola hubungan dengan pelanggan. Anda dapat mempersonalisasi layanan dan membangun loyalitas pelanggan secara berkelanjutan.
Teknologi dan Tren Bisnis Unik
Jika Anda tertarik dengan bisnis franchise yang tidak biasa, teknologi dapat menjadi diferensiasi yang membedakan Anda dari kompetitor. Misalnya, beberapa bisnis unik di dunia saat ini menggunakan augmented reality untuk memberikan pengalaman pelanggan yang menarik. Anda dapat menjelajahi lebih banyak inspirasi melalui artikel tentang tren bisnis unik di dunia.
Studi Kasus: Franchise Mie Ayam dan Peran Teknologi
Sebagai contoh nyata, franchise mie ayam bisa memanfaatkan aplikasi pemesanan online untuk meningkatkan jumlah pesanan. Selain itu, analitik dari data pemesanan membantu Anda memahami preferensi konsumen dan menyesuaikan menu. Untuk inspirasi lebih lanjut, baca peluang bisnis franchise mie ayam yang menggiurkan.
Strategi Implementasi Teknologi yang Efektif
Agar penerapan teknologi berjalan sukses, Anda perlu strategi yang matang. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
- Identifikasi kebutuhan spesifik bisnis Anda
- Pilih solusi teknologi yang scalable dan user-friendly
- Libatkan tim dalam proses transisi teknologi
- Lakukan pelatihan dan evaluasi secara berkala
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Mengadopsi teknologi tentu bukan tanpa tantangan. Beberapa di antaranya adalah biaya investasi awal, resistensi dari tim, dan kurva pembelajaran yang tinggi. Namun, dengan pendekatan yang tepat, semua tantangan ini bisa diatasi. Misalnya, Anda bisa mulai dengan versi trial atau freemium dari software, kemudian meng-upgrade seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Kesimpulan: Teknologi adalah Mitra Pertumbuhan
Kini saatnya Anda menyadari bahwa teknologi untuk bisnis kecil bukanlah beban, melainkan investasi. Terlebih jika Anda menjalankan bisnis franchise. Dengan teknologi yang tepat, Anda bisa meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Segera evaluasi kebutuhan bisnis Anda dan pilih solusi teknologi yang paling sesuai.
Terakhir, jangan lupa untuk terus mengikuti tren dan update terbaru agar bisnis Anda tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang ketat.
Umum
Fungsi Sertifikasi Halal untuk UMKM dalam Meningkatkan Peluang Bisnis Franchise

Dalam lanskap bisnis Indonesia yang terus berkembang, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan vital.
Oleh karena itu, agar mampu bersaing secara berkelanjutan, UMKM perlu memanfaatkan berbagai strategi, salah satunya adalah sertifikasi halal. Namun, mengapa sertifikasi halal begitu penting? Bagaimana hal ini berkaitan dengan peluang bisnis franchise yang terus naik daun?
Mengapa UMKM Perlu Sertifikasi Halal?
Pertama-tama, penting dipahami bahwa sertifikasi halal bukan sekadar simbol religius. Sebaliknya, sertifikasi halal berfungsi sebagai alat validasi kualitas dan proses bisnis. Selain itu, sertifikasi ini memberikan kepercayaan lebih tinggi kepada konsumen. Bahkan, di era digital saat ini, konsumen semakin sadar akan pentingnya kehalalan produk.
Lebih lanjut, sertifikasi halal tidak hanya mencakup makanan dan minuman. Melainkan, produk kosmetik, obat-obatan, dan bahkan parfum refill pun dapat disertifikasi. Dengan demikian, peluang UMKM menjadi lebih luas. Terlebih lagi, saat mengincar pasar internasional, sertifikasi halal menjadi pembuka pintu yang sangat penting.
Fungsi Strategis Sertifikasi Halal bagi UMKM
Agar semakin jelas, mari kita telaah fungsi sertifikasi halal secara strategis. Pertama, sertifikasi halal meningkatkan nilai jual produk. Kedua, sertifikasi ini memperkuat citra merek. Ketiga, sertifikasi halal memperbesar potensi kolaborasi dengan bisnis skala lebih besar, seperti franchise.
Di samping itu, sertifikasi halal juga mempermudah UMKM dalam mengakses pasar ekspor. Sebab, banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang mensyaratkan produk halal. Dengan demikian, keberadaan sertifikat ini menjadi tiket masuk yang sah.
Menghubungkan Sertifikasi Halal dan Bisnis Franchise
Jika kita menilik dunia bisnis franchise, maka konsistensi menjadi kunci utama. Oleh karena itu, sertifikasi halal memberikan jaminan bahwa setiap cabang atau mitra franchise mengikuti standar yang sama. Dengan begitu, konsumen akan merasa lebih percaya dan loyal.
Lebih jauh lagi, banyak model franchise saat ini berbasis pada UMKM. Contohnya, franchise makanan, minuman, atau parfum refill. Maka dari itu, ketika UMKM bermitra dalam skema franchise, memiliki sertifikat halal menjadi nilai tambah yang signifikan.
Untuk melihat contoh nyata, Anda dapat membaca artikel ini tentang usaha franchise parfum refill yang menjanjikan. Dalam artikel tersebut, terlihat bagaimana bisnis sederhana bisa berkembang pesat karena mengikuti sistem yang konsisten dan terpercaya, termasuk soal kehalalan produk.
Transisi UMKM Menuju Standarisasi Global
Oleh karena itu, UMKM harus mulai memikirkan standarisasi sejak awal. Selain sertifikasi halal, pelaku UMKM perlu memahami HACCP, ISO, dan lain-lain. Akan tetapi, sertifikasi halal tetap menjadi pondasi yang paling dasar, terutama di pasar domestik.
Tidak hanya itu, dalam tren bisnis saat ini, masyarakat semakin tertarik pada ide-ide yang unik dan otentik. Maka, UMKM yang telah tersertifikasi halal memiliki peluang lebih besar untuk dikemas ulang menjadi franchise yang menarik. Sebagai inspirasi, simak tren bisnis unik di dunia yang sedang naik daun.
Strategi Mendapatkan Sertifikasi Halal untuk UMKM
Langkah pertama yang harus dilakukan UMKM adalah melakukan pendaftaran secara online melalui situs SIHALAL. Selanjutnya, pelaku usaha perlu menyiapkan dokumen yang relevan, termasuk data bahan baku dan proses produksi.
Kemudian, pendamping proses produk halal akan melakukan verifikasi. Setelah itu, BPJPH dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) akan memproses pengajuan dan mengadakan audit. Apabila semuanya memenuhi standar, maka sertifikat halal akan diterbitkan.
Menariknya, pemerintah kini menyediakan program sertifikasi halal gratis untuk UMKM melalui skema self-declare. Karena itu, UMKM tidak perlu ragu untuk segera mendaftar.
Sertifikasi Halal sebagai Keunggulan dalam Persaingan Franchise
Perlu digarisbawahi bahwa franchise bukan sekadar ekspansi bisnis. Melainkan, franchise adalah model yang menuntut kepercayaan dan kredibilitas tinggi. Maka, jika produk yang ditawarkan telah tersertifikasi halal, maka akan lebih mudah membangun sistem bisnis yang kokoh.
Sebut saja franchise mie ayam. Dengan modal kecil, UMKM bisa berkembang menjadi jaringan franchise nasional jika telah memegang sertifikat halal. Untuk melihat peluang nyatanya, kunjungi artikel ini: Franchise Mie Ayam, Peluang Bisnis Menggiurkan di Tahun 2025.
Kesimpulan: UMKM Harus Proaktif
Akhirnya, semua kembali kepada pelaku UMKM. Jika ingin naik kelas, maka sertifikasi halal adalah langkah pertama yang sangat tepat. Di samping meningkatkan kepercayaan pasar, sertifikasi ini juga membuka banyak peluang, terutama di sektor franchise.
Maka dari itu, jangan tunda. Segera ajukan sertifikasi halal. Karena dengan begitu, UMKM Anda tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan menjadi inspirasi bisnis franchise yang sukses di Indonesia dan dunia.
Selanjutnya, manfaatkan seluruh sumber daya dan kebijakan yang tersedia. Karena pada akhirnya, hanya UMKM yang adaptif dan proaktif yang akan memenangkan persaingan di era globalisasi ini.